RSS

Hari Ke-2 : Sydney (Darling Harbour)

25 May

Oleh : Vicky Kurniawan

Pesawat kami mendarat jam 09.45 tepat di bandara Kingsford-Smith. Satu jam  sebelumnya mbak-mbak pramugari sudah membagikan Incoming Passenger Card yang harus diisi dan dilengkapi. Selain pertanyaan standar seputar nama, nomer passport dan negara asal juga ada pertanyaan seputar kesehatan dan barang-barang yang dibawa masuk ke Australia. Sewaktu mengisi kartu ini baru teringat sekaleng kacang mente yang utuh belum termakan. Wah jadi dilema kacang mente nih ! mau dideclare cuma sekaleng, mau dimakan tidak mungkin bisa langsung habis, tidak dideclare takut didenda, dan sayang juga kalau mau dibuang.Bleh jadi bingung gara-gara kacang mente :).

Incoming Passenger Card

Begitu keluar dari pesawat, sepert biasa langsung antri di bagian imigrasi. Rasanya sudah deg-degan, bukan takut visanya ditolak tapi takut kacang mentenya ketauan :). Sebelum masuk antrian sudah ada petugas yang menyortir penumpang, yang bawa makanan masuk antrian tersendiri. Giliran kita ditanya bawa makanan atau tidak dengan tampang bloon dan polos langsung bilang “No” :). Coba petugasnya pernah dilatih Dr. Cal Lightman dari film “Lie To Me” pasti dia langsung menggiring kami ke bagian declare soalnya dari bahasa tubuh dan intonasi sudah ketauan banget bo’ongnya.

Prosedur Kedatangan Di Sydney Airport

Di bagian imigrasi ini kami menyerahkan passpor dan Incoming Passenger Card. Sempat ditanya-tanya sedikit seputar tujuan kunjungan dan tempat menginap. Karena di bagian pekerjaan (occupation) hanya saya tulis employee jadilah dia mewawancarai saya soal pekerjaan juga. Untuk itu di Incoming Passenger Card harus tulislah secara spesifik jenis pekerjaan kita misal Accountant atau Marketing Staff.

Sydney Airport Terminal 1 dan Bagian Imigrasinya

Lolos dari bagian imigrasi, kami berjalan menuju pintu keluar yang lazimnya akan melewati bagian Customs and Quarantine. Waduh, di bagian ini suasananya benar-benar mengintimidasi. Di sepanjang jalan ditempeli poster-poster peringatan declare atau buang. Mana gambar kacangnya jelas banget. Yang tidak punya barang untuk di declare masuk jalur hijau dan yang punya masuk jalur merah. Yang sudah aman berada di jalur hijau pun tasnya masih akan di x-ray dan ditunggui anjing pelacak. Selain makanan, item-item lain seperti alkohol dan rokok diatas 2250 ml dan 250 batang memang harus dideclare dan dibayar pajaknya. Sebenarnya ada dua barang di ransel kami yang rawan declare yaitu kacang mente dan rokok titipan seorang teman yang tinggal di Sydney. Kebetulan kami dititipin 20 pack rokok yang dibagi antara saya dan suami (masing-masing membawa 10). Makanya deg-degan banget waktu lewat bagian ini. Tapi entah yah, Allah memang Maha Penyayang, waktu itu persis di depan saya ada orang sakit yang memang harus didahulukan. Mungkin petugasnya mengira kami salah satu keluarga dari si sakit sehingga saya dan suami di lewatkan jalur khusus yang tidak perlu antri untuk diperiksa barangnya. Jadilah ransel saya lolos dari inspeksi, di x-raypun tidak he he he sungguh ajaib.

Customs Hall dan Peringatan Declare

Masih terbengong-bengong kami sudah disambut dengan meriah oleh mbak Indah, seorang teman yang tinggal di Sydney. Setelah menyerahkan rokok hasil jarahan kamipun ditraktir ngopi di Mc Donald. Mbak Indah banyak bercerita tentang kehidupannya di Sydney yang bagi saya sangat menarik. Saya jadi tahu betapa perhatiannya pemerintah Australia kepada warganya. Walaupun pajak yang dibayarkan cukup besar (berkisar antara 18.5% sampai 48.5% tergantung tingkat pendapatan), tunjangan yang diberikan kepada warganya pun sangat besar dan bervariasi macamnya. Selain tunjangan pendidikan dalam bentuk pendidikan gratis di sekolah pemerintah ( dari SD sampai SMA), mereka juga menerima tunjangan dana pendidikan tunai yang dibayar per 2 minggu dalam jumlah yang cukup lumayan. Permanen resident juga berhak atas layanan kesehatan gratis di rumah sakit pemerintah dan tunjangan-tunjangan sosial lainnya seperti tunjangan anak, tunjangan pengangguran, tunjangan untuk yang cacat dan tunjangan pensiun.

Senangnya Ketemu Teman

Setelah puas bersilaturahmi, kamipun berpisah di depan pintu terminal 1. Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 ketika kami berjalan meninggalkan airport.

Sydney (Kingsford Smith) Airport

Dikenal juga sebagai Kingsford-Smith Airport atau Sydney Airport, bandara ini termasuk bandara tertua didunia. Terletak kurang lebih 10 km dari pusat kota, bandara ini memiliki banyak pilihan moda transportasi menuju ke kota. Sayangnya hal tersebut tidak disertai dengan harga yang murah. Kereta, bis, shuttle bus dan taksi yang melewati airport akan dikenakan airport station surcharge (GatePass) sebesar AUD$12 yang akan ditambahkan pada harga normal. Jadi tiket kereta dari airport ke kota yang sebenarnya hanya AUD$ 3.40 akan menjadi $15.40 karena tambahan gate pass. Nah, untuk menghindari gate pass tersebut yang notabene penghematan sebesar hampir Rp. 120.000 per orang, kami memutuskan jalan kaki keluar airport. Stasiun kereta terdekat adalah Wolli Creek yang terletak 3 km dari Airport. Arahnya susah-susah gampang (pasti gampang bagi yang punya alat GPS). Keluar dari pintu terminal T1 yang terletak persis di sebelah Mc Donald, kami berjalan kaki ke arah kanan menuju arah Customs Building sampai di jalan raya besar Marsh Street. Setelah menyeberangi jalan ini, kami masih berjalan terus ke arah kiri sampai menemukan tanda arah menuju Tempe Homebush Bay.

Penunjuk Jalan Menuju Tempe Homebush Bay

Ikuti tanda panah untuk menyeberangi jembatan menuju Tempe Golf Driving Range. Jalan lurus melintasi lapangan sampai ketemu jalan besar Princess Hwy. Nah, stasiun Wolli Creek berada disekitar jalan ini. Untuk lebih mudahnya perhatikan Goggle Map berikut.

Rute Jalan Kaki Ke Wolli Creek Station

Setelah berjalan kurang lebih 45 menit dan bertanya pada 3 orang akhirnya sampailah kami di Wolli Creek Station yang tidak dinyana dari luar keliatan sepi sekali. Tidak banyak orang keluar masuk layaknya stasiun-stasiun MRT di Hongkong dan Singapura. Sampai ragu, bener nggak ini stasiun yang menyelamatkan AUD$12 kami :). Dari stasiun ini ada 3 jalur kereta menuju Central yaitu Eastern Suburbs and Illawarra line, Airport and East Hills line dan South Coast Line. Saat itu karena dua jalur lainnya sudah berangkat saya membeli tiket South Coast Line sebesar AUD$ 3.4 dan menunggu di Platform 3. Jika bingung kereta mana yang akan dipilih, beli tiket melalui loket dan tanyakan pada petugasnya platform mana yang harus dituju.  Lebih lengkap mengenai jalur transportasi di Sydney dapat dilihat disini. Di website ini terdapat kotak Trip Planner yang membantu kita memilih moda transportasi yang tepat. Didalamnya terdapat perkiraan waktu perjalanan dan di platform atau perhentian mana kita harus menunggu.

Wolli Creek Station

Sesampai di Central Railway Station ambil exit ke arah Eddy Avenue atau Pitt Street kemudian jalan kaki sekitar 5 menit menuju jalan Rawson Place tempat Sydney Central YHA berada. Hostel ini kami pilih sebagai tempat menginap selama di Sydney. Total perjalanan dari stasiun Wolli Creek sampai di depan lobi hotel sekitar 30 menit.

Akomodasi Di Sydney

Memang tidak mudah mencari akomodasi di Sydney yang murah meriah selain menginap di rumah saudara atau kenalan tentunya. Rate kamar double berkisar 1 juta permalam. Jadi mau tidak mau pilihan beralih ke kamar dormitory. Karena semua transportasi umum akan terpusat di Central Station maka saya pilih hostel yang jaraknya dekat dengan tempat ini. Pilihan saya jatuh pada Sydney Central YHA yang berjarak hanya 5 menit dari Central.

Bagian Depan Sydney Central YHA (Kiri), Gaming Room (Kanan Atas), Kolam Renang (Kanan Bawah)

Setelah tinggal selama 3 malam di hostel ini, saya bisa bilang kalau Sydney Central YHA adalah “the most recommended hostel in Sydney”. Beberapa keunggulan hostel ini antara lain : Pertama,  lokasinya yang strategis. Disamping dekat dengan Central Station, hostel ini juga dekat dengan pasar (Paddy’s Market) dan China Town yang banyak dipenuhi supermarket-supermarket Asia yang harga barang-barangnya lebih murah. Jadi tidak bingung kalau mau masak memasak. Kedua, tempatnya bersih dan luas. Ketiga, memiliki fasilitas yang lengkap. Selain fasilitas standar seperti kamar dan kamar mandi, hostel ini juga dilengkapi dengan ruang makan dan dapur yang luas dengan peralatan masak yang lengkap. Dari microvawe sampai rice cooker lengkap dengan berbagai macam ukuran piring dan mangkuk. Selain itu ada pula perpustakaan, ruang duduk, mini bioskop, kolam renang dan ruang sauna yang semuanya merupakan fasilitas gratis bagi penghuni hostel. Hanya satu kelemahan hostel ini yaitu tidak adanya fasilitas internet gratis, bahkan saluran wifi-nya pun memerlukan kode akses yang harus dibeli di resepsionis.

Dormitory Room, Ruang Laundry, Dapur dan Kamar Mandi

Di hostel ini saya memilih satu kamar Dormitory untuk 8 orang khusus wanita (8 share female ) dan satu kamar Dormitory untuk pria (8 share male). Tempat tidurnya bertingkat (bunk bed) dengan loker yang cukup luas (jangan lupa bawa gembok sendiri). Untung saja walaupun sudah emak-emak saya masih kuat manjat sampai tempat tidur paling atas :). Website resmi Sydney Central YHA dapat diakses disini. Setelah menghabiskan waktu satu jam untuk check-in dan mandi, pada pukul 14.00 tepat kami siap menjelajah kota Sydney.

Darling Harbour

Darling Harbour adalah destinasi pertama kami hari ini. Dari hostel tempat ini sebenarnya dapat dicapai dalam waktu 30 menit jalan kaki yang kami tempuh dalam waktu 1,5 jam. Disamping jalannya yang kelewat santai (sambil foto-foto dan baca peta), kami juga mampir-mampir dulu ke beberapa tempat menarik sepanjang perjalanan. Tempat-tempat yang kami kunjungi antara lain : Paddy’s Market (cuman liat-liat ke dalam sebentar), Chinese Garden Of Friendship (masuknya bayar jadi hanya berfoto di depannya saja), Tumbalong Park dan Sydney Visitor Centre Darling Harbour (untuk update informasi). Rute jalan kami terpeta dibawah ini dengan Sydney Central YHA sebagai titik awalnya (titik no.6).

Walking Tour Di Darling Harbour

Darling Harbour dinamai sesuai dengan Letnan Jenderal Ralph Darling, yang pernah  menjabat sebagai Gubernur NSW sejak tahun 1825 hingga 1831. Dulunya tempat ini hanya pelabuhan biasa dengan pabrik-pabrik dan gudang disekitarnya. Mulai dipugar akhir tahun 1980-an, sekarang tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Sydney. Walaupun namanya pelabuhan jangan bayangkan tempat yang kotor seperti umumnya pelabuhan di Indonesia. Tempat ini super bersihnya dengan burung-burung liar yang masih berterbangan dan kapal-kapal yang bersandar di galangan. Di sekitar Darling Harbour banyak sekali tempat wisata yang sayang harga tiketnya mahal-mahal. Beberapa yang paling terkemuka antara lain :The LG IMAX Theatre Sydney dengan layar 3 D terbesar di dunia, Sydney Wildlife World, Sydney Aquarium, Madame Tussaud (baru akan dibuka) dan Australian National Maritime Museum. Kalau ingin yang gratis, duduk-duduk saja di dek pelabuhan ini sambil menikmati udara sore dan melihat Pyrmont Bridge di kejauhan.

Kereta Kelinci Darling Harbour (Kanan Atas), Taman Tumbalong Park (Kiri Atas), Dek Darling Harbour (Bawah)

Setelah puas duduk-duduk santai dan berfoto (dasar narsis :)), kami pun berjalan-jalan melihat wahana-wahana disekitarnya. Siapa tahu ada tiket yang sesuai kantong. Akhirnya setelah berkeliling, pilihan jatuh pada tiket 4 Attraction Combo Pass yang memberikan akses masuk ke Wild Life Sydney, Sydney Aquarium, Sydney Tower dan Ocean World Manly. Tiket senilai AUD$ 70 per orang ini berlaku selama 30 hari dan ternyata lebih murah bila dibeli online. Selain destinasi yang saya pilih diatas, tiket combo pass ini menawarkan berbagai macam pilihan tempat wisata yang bisa dikombinasikan sesuai keinginan kita. Berbagai pilihan paket Combo Pass dapat dilihat disini.

Atraksi-Atraksi Yang Masuk Combo Pass

Evaluasi Akhir : Dari keempat atraksi tersebut, menurut saya yang paling recommended hanya Sydney Aquarium, sedangkan tiga lainnya masuk dalam kategori biasa-biasa saja. Jadi menurut saya sebaiknya tidak usah membeli tiket combo pass ini. Bila memang ingin membeli, beli saja secara online dan dibeberapa travel agen (seperti Sydney YHA Travel Agent) tiket combo pass ini dijual lebih murah daripada beli langsung di Counternya.

Wild Life Sydney

Saya memilih masuk wahana ini terlebih dulu karena jam tutupnya lebih awal dibandingkan ketiga tempat yang lain. Tempat ini beroperasi dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Wild Life Sydney adalah kebun binatang indoor seluas 7000 meter persegi dengan jalur memutar sejauh 1 km. Memiliki 10 zona binatang khas Australia, disini kita bisa berdekatan dengan Koala, Kangguru dan Wallaby. Yang paling mengesankan adalah zona Northern Territory dimana didalamnya terdapat Kakadu Gorge, sebuah kolam yang menjadi rumah bagi seekor buaya air tawar bernama Rex yang gedenya gila-gilaan. Istimewanya kita bisa melihat Rex dari bawah karena kolam ini dikelilingi oleh dinding kaca. Website resmi Wild Life Sydney dapat dilihat disini.

Si Buaya Rex, Koala Yang Lucu, Bangunan Wildlife Sydney, dan Kangguru

Sydney Aquarium

Terletak persis bersebelahan dengan Wild Life Sydney, tempat ini menyimpan berbagai jenis ikan dan tumbuhan laut khas Australia. Terbagi menjadi 8 area yang dinamai sesuai dengan habitat aslinya, di dalam aquarium ini terdapat sekitar 12.000 jenis ikan dan tumbuhan dari yang terkecil macam kuda laut sampai yang berukuran raksasa seperti hiu. Sebagian koleksinya ditampilkan dalam 60 buah aquarium kecil-kecil dan sebagian ditampilkan dalam 3 aquarium besar yang dinamakan oceanarium.  Ada 3 tempat yang menurut saya sangat mengesankan. Pertama kolam Touch Pool di bagian Northern Oceans. Di kolam ini pengunjung dapat memegang telur ikan hiu, teripang, kepiting, bintang laut bahkan bulu babi. Kedua. Open Ocean Oceanarium di bagian Southern Oceans. Aquarium raksasa yang kabarnya terbesar di dunia ini menjadi rumah bagi koleksi Grey Nurse Sharks dan Giant Stingrays. Beberapa koleksi hiu di tempat ini beratnya mencapai 300 kg dengan panjang lebih dari 3 meter. Ketiga Reef Theatre dan Oceanarium di bagian Great Barrier Reef. Di bagian ini terdapat berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan yang berasal dari kawasan Great Barrier Reef. Koleksinya mencapai 6000 jenis hewan yang disimpan dalam sebuah akuarium raksasa berisi 2,6 milyar liter air yang suhunya  dijaga supaya tetap konstan yaitu 25 derajat celcius. Oceanarium ini memiliki panjang 33 meter kali  13 meter dan mencakup area seluas 370 meter persegi dengan kedalaman air 3,5 mt. Dengan ukuran seluas dan sebesar itu bisa dibayangkan betapa indah suasana di dalamnya. Berjam-jam memandangnya pun tidak akan pernah bosan.Website resmi Sydney Aquarium dapat dilihat disini.

Gedung Sydney Aquarium (Kiri Atas), Reef Theatre (Kanan Atas), Touch Pool (Kiri Bawah)

Setelah menghabiskan waktu 1,5 jam di tempat ini, kamipun jalan kaki ke Sydney Tower yang berjarak 750 mt. dari Sydney Aquarium. Di tengah perjalanan mampir dulu di Queen Victoria Building yang terletak di antara Darling Harbour dan Sydney Tower.

Queen Victoria Building

Dikenal dengan singkatan QVB, mall yang menempati gedung kuno dari tahun 1838 ini dulunya merupakan sebuah Concert Hall dan Shopping Centre sebelum beralih fungsi menjadi perpustakaan dan selanjutnya menjadi kantor bagi Sydney County Council. Terancam akan dimusnahkan pada tahun 1959, akhirnya tahun 1982 direstorasi oleh sebuah perusahaan Malaysia (Ipoh Ltd) dengan imbalan sewa  selama 99 tahun yang kemudian mengembalikan fungsinya menjadi Shopping Centre. Restorasinya pun tidak sembarangan tapi melibatkan juga para pakar sejarah dan konsultan bangunan bersejarah agar gaya Victorian Romanesque-nya tetap terjaga. Kini QVB mall menjadi rumah bagi upmarket butik dan merek-merek ternama dunia.

Bagian Depan dan Dalam QVB, Jam 6 Sore Sudah Sepi Banget

Saat saya datang sekitar jam 6 sore kebanyakan toko-tokonya sudah tutup dan terlihat sepi. Tidak mengapa toh saya hanya berniat belanja mata dengan mengagumi keadaan dalam gedung ini. Ada beberapa pernak-pernik interiornya yang menarik hati dan bukan hanya menyimpan memori tapi juga sejarah dari gedung ini. Benda-benda tersebut antara lain :

  • Royal Clock, terletak di lantai teratas hall Selatan. Jamnya berbentuk kotak empat sisi dengan miniatur kastil 4 menara diatasnya. Jam ini diaktifkan dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam dan berdentang tiap satu jam sekali. Dinamai Royal Clock karena tiap kali jam ini berdentang, kedua jendela di samping kastil akan menampilkan diorama sejarah kerajaan Inggris. Total terdapat enam adegan sejarah mulai dari pemenggalan kepala King Charles I sampai penanda tanganan Magna Charta oleh King John. Tiap adegan diawali oleh kemunculan 4 peniup terompet dari menara kastilnya.
  • The Great Australian Clock, jam seberat 4 ton dengan tinggi 10 meter ini bagian atasnya dihiasi dengan 33 adegan sejarah Australia menurut versi bangsa Aborigin dan Eropa.
  • A Sealed Letter for People Of Sydney, terletak di lantai 4 berdekatan dengan kubah QVB terdapat surat yang ditulis oleh Queen Elizabeth II pada tahun 1986. Surat ini ditujukan untuk rakyat Sydney yang harus dibuka dan dibacakan oleh walikota Sydney tahun 2085. Apa isi suratnya? hanya Queen Elizabeth-lah yang tahu :).
  • Patung Queen Victoria, terletak di ujung selatan bangunan QVB, patung ini merupakan sumbangan dari Pemerintah Republik Irlandia. Untuk menghindari penghancuran oleh para pejuang IRA maka disumbangkanlah patung ini ke QVB.
  • Wishing Well, sumur harapan ini sebenarnya hanyalah sumur biasa yang dihiasi dengan patung anjing perunggu kesayangan Ratu Victoria. Di sumur ini terdapat himbauan untuk melemparkan uang sumbangan ke dalam sumur sambil menyebutkan harapan penyumbang. Uang dari Wishing Well ini akan disumbangkan bagi anak-anak Tuna Rungu dan Tuna Netra.

Royal Clock (Kiri Atas), Australian Clock (Kanan Atas), Patung Queen Victoria (Kiri Bawah), Wishing Well (Kanan Bawah). Photo By : Wikipedia

Setelah 45 menit muter-muter di QVB, kami berjalan kaki melewati Market Street menuju Sydney Tower yang berjarak 15 menit jalan santai dari QVB.

Sydney Tower

Dengan tinggi sekitar 309 meter, menara ini memang menjadi bangunan tertinggi di Sydney (tapi bukan di Australia). Bagi yang sudah pernah masuk Macau Tower atau Menara Petronas, mungkin tidak ada yang istimewa dari menara ini. Sydney Tower dapat diakses dari Pitt Street Mall yang berada di dasarnya. Sebelum masuk kita akan disuguhi bioskop 4 dimensi mengenai tempat-tempat indah di Sydney. Selanjutnya kita akan dibawa naik lift menuju Observation Deck yang menawarkan pemandangan 360 derajat ke segala penjuru kota. Konon di siang hari bila cuaca cerah Blue Mountain pun akan terlihat dari sini. Di  sepanjang Observation Decknya terdapat beberapa panel touch screen yang memberikan informasi Landmark- Landmark terkenal di Sydney. Selain Obeservation Deck dan bioskop 4 dimensi, kita juga bisa meng-upgrade tiket untuk berjalan-jalan di Skywalk, sebuah platform kaca (dinding dan lantainya terbuat dari kaca) setinggi 280 meter yang terletak di luar menara. Dengan jam tutup sampai 10.30 malam mungkin inilah satu-satunya tempat wisata di Australia yang buka sampai malam :). Website resmi Sydney Tower dapat diakses disini.

Sydney Tower, Bagian Luar dan Dalamnya Serta Pemandangan Dari Atas

Setelah menghabiskan waktu hampir 1 jam, tepat jam 8 malam kami memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan keluar mall sempat kebingungan juga karena hampir semua jalan keluar sudah tertutup. Terbiasa dengan mall-mall di Asia Tenggara yang buka sampai malam, sedikit heran juga jam 8 kok sudah tutup padahal ini Sydney gitu loh, kota terbesar di Australia dan kita bukannya berada di pinggir kota tapi di CBD-nya :).

Makan Malam Di Hungry Jack

Perjalanan dari Sydney Tower ke hostel gampang saja tinggal jalan lurus melewati Pitt Street yang panjang. Jarak sejauh 1,5 km itu harusnya bisa ditempuh selama 30 menit, tapi baru 1,5 jam kemudian kami sampai di hostel. Yah, seperti biasa masih mampir-mampir dulu. Pit stop pertama kami adalah restoran Hungry Jack’s. Karena tidak ada nasi jadilah makan malam kali ini pakai burger dan kentang goreng. Dasar perut Jawa, belum bisa keganjel juga. Akhirnya kami mampir lagi di sebuah supermarket Asia untuk beli mie instan, merek Indomie lagi !!..wk wk wk ternyata jauh-jauh ke Australia makannya Indomie juga :). Jam 10 malam waktu masuk ke kamar ternyata saya jadi satu-satunya orang disana. Maklum, namanya saja YH (Youth Hostel), jadi hanya emak-emaklah yang tidur jam 10 malam di sini :).

Biaya Hari-2

 
37 Comments

Posted by on May 25, 2012 in Australia, Sydney

 

Tags: , , , , , , , , , , ,

37 responses to “Hari Ke-2 : Sydney (Darling Harbour)

  1. mila said

    May 25, 2012 at 8:42 am

    aku sempet galau mau beli tiket combo pass itu, tp kayaknya ga rugi juga ya ga jadi beli. kliatannya biasa-biasa aja yak hehehee…..

     
    • aremaronny

      May 25, 2012 at 1:27 pm

      Betul Mil..mana waktu ngecek di Sydney YHA Travel harganya cuman 65 udah dapet kelima-limanya..he he padahal aku beli 70 cuman dapat 4.

       
      • mila said

        June 1, 2012 at 8:02 am

        rada nyesek itu pasti ya, Mba. Hahaha… aku juga sering gitu, makanya klo udah beli sesuatu biasanya aku ga pernah nge cek lagi di lain tempat, takut nemu yang lebih murah malah nyesek hahaha…

         
  2. indah2306

    May 26, 2012 at 6:23 pm

    Haha.. Fotoku muncul juga.. Numpang nampang yo! Hihi.. Wah jadi ketawa sendiri nitip rokok kok mekso! Rokok jarahan katanya 😁

     
    • aremaronny

      May 27, 2012 at 6:47 am

      ha ha ha..nggak apa-apa kok mbak..seneng aja dititipin. Kita biasa kok, malah pernah ada teman yang nitip tempe waktu kita ke Bangkok. Btw, ayo blognya mulai diaktifkan..

       
  3. Shirley

    June 6, 2012 at 2:09 pm

    Wow , i m so happy bisa nemu blog ini, so detail banget ceritanya , bisa kebayang seakan akan lagi disana nih …. hihihi .. Thanks ya dah nulis di blog. Mo nanya … ceritanya belum sampe hari ke 9 jadi penasaran nich… ^^ bis ini lagi deg deg prepare visa oz u/ berangkat agustus nanti >.< (deg deg diapprove / tidak ) abis udah beli tiket pas promo Airasia juga. Ditunggu cerita nya yach ….. ^^

     
    • aremaronny

      June 6, 2012 at 5:49 pm

      Terima Kasih banyak Shirley atas apresiasinya. Semoga informasi yang ada di blog ini bisa membantumu untuk pergi sendiri ke Australia tanpa ikut tur..

       
  4. alyn

    August 26, 2012 at 8:51 am

    Rinci bgt deh ceritany mb mila. Aku brangkat ke perth november tgl 24-27,airasia jg,jd total di perth cuma 2 hari,,yg bikin dagdigdug ya pengajuan visa & sesampainy dibandara perth nanti,udah gitu ke perth ini adlh perjalanan perdana saya ke luar negri dan single fighter pula,gak ada yg dikenal.kira2x diapprove gak yaah visa ny? Hotel & travel agent sih udah dibook.saran ny teman2x,trimakasih.

     
    • aremaronny

      August 27, 2012 at 12:39 pm

      Halo Alyn..yah berdoa saja semoga bisa diapprove. Pokoknya kamu bisa meyakinkan kedutaan Australia kalau kamu bakalan kembali ke Indonesia dan mampu membiayai perjalananmu disana, saya kira tidak ada masalah..

       
  5. Alyn

    August 27, 2012 at 7:24 pm

    doá & optimis yg penting nih ya mb vicky, semoga dapet, trims mbk

     
    • aremaronny

      August 28, 2012 at 7:17 am

      iya Alyn..salah satu esensi dari perjalanan adalah ketakwaan. Kalau sudah bersusah payah ajukan visa, riset dan bikin itinerary tapi tidak bisa berangkat yah berarti memang belum waktunya kita berangkat. Tuhan tahulah yang terbaik bagi diri kita 🙂

       
  6. Jane

    November 6, 2012 at 11:17 am

    tfs ya, vicky…. lgsg dibookmark nih page-nya….buat panduan desember nanti..

    mudah2an urusan apply visa lancar…:)

     
    • aremaronny

      November 7, 2012 at 6:24 am

      Insyaallah pasti lancar, semangat ya mbak..

       
  7. Fita Irnani

    December 8, 2013 at 6:26 pm

    Nanya lagi mbak, mbak vicky kan transit di KL, lalu di Incoming passenger card itu, di bagian “In which country did you board this flight or ship”.. dijawabnya Indonesia atau malaysia ?… atau Malaysia saja ?
    Yg bagian barang bawaan, kalo bawa sepatu olahraga, kan kita gak yakin ada tanahnya, itu perlu di declare juga mbak ? sepatu olah raga biasa.. yg dipake fitness di indoor room ? atau sepatu yg kita pakai kan nginjek tanah jg, ini termasuk ga ? … *takut salah jawab*

     
    • aremaronny

      December 9, 2013 at 3:49 pm

      Kalau pindah pesawat dan transit negara terakhir adalah Malaysia yah ditulis Malaysia mbak. Sepatu tidak usah dideclare.

       
  8. Ellen

    December 19, 2013 at 4:11 pm

    wahhh aku uda bolak balikin ni blog mbak, kereeenn bgt T O P deehhh,,
    mau nanya ni mbak gmn ya cara apply visanya supaya diaaprove ada saran gak.
    aq jd pengen ke aussie ni (pengen bgt dari dulu) tante juga ada di brisbane tapi..
    kan kalo g di approve sayang bgt tiket dan uang melayang bgtu saja, bantu saran ya mbak..
    oia tmanku perna apply visa buat UK ditolak, padahal calon suaminya itu dari sana, mau kesana krn mau nemuin calonnya 😦 sedihhh
    thank you mbak blognya membantu mbak 🙂

     
    • aremaronny

      December 20, 2013 at 7:52 am

      Halo mbak Ellen..terima kasih sudah mau mampir disini. Insyaallah kalau semua syaratnya dipenuhi jangan kuatir visanya tidak tembus.

       
  9. widia

    March 29, 2014 at 3:49 pm

    Vicky, kalau pas jalan2 ke arah sini, singgah tempat saya ya… nginep juga boleh nanti saya ajak jln2. walau kota kecil, tp byk yg bisa dilihat, pantainyaa juga termasuk yg terbaik loh… tp saya titip kerupuk sama ikan asin ya hahhaha

     
    • aremaronny

      April 1, 2014 at 6:28 am

      Ha ha ha oke mbak Widia, terima kasih banyak yah…BTW boleh ya masuk bawa ikan asin ke Australia?

       
  10. widia

    April 1, 2014 at 5:22 pm

    saya bolak balik ke blog ini… gak apa2 kan Vicky …. saya bukan tinggal di Oz tp di bld … kpn ke sini ? nanti saya bawa jln2… imel saya kalau mau kesini ya… tentang ikan asin, hanya bercanda kok. gak usah bawa apa2 kalau mau kesini, kita ketemuan and ngobrol2 aja….

     
    • aremaronny

      April 3, 2014 at 6:30 am

      Ha ha ha tentu mbak Widya, kebetulan bulan Mei Insyaallah saya mau ke Amsterdam. Saya email detailnya yah.

       
  11. penyukajalanjalan

    April 3, 2014 at 7:22 am

    thank you infonya…lagi nyari-nyari hostel ketemu blognya mbak vicky…

     
    • aremaronny

      April 4, 2014 at 6:22 am

      Terima kasih sudah mampir kesini..BTW blognya keren juga loh…

       
  12. rika

    January 3, 2015 at 12:45 am

    mba saya mau tanya kl saya berangkat tgl 31 march jam 14.50 dr jkt ke kuala lumpur n dr kuala lumpur jam 23.40 sampe disydney jam 10.45 yg saya tanyakan apakah saya sampe di sydney ditanggal yg sama( 31 march) saat keberangkatan dr jkt atau saya sampe di sydney tanggal 1 april mohon infonya ASAP mengingat saya mau booking penginapan tq

     
    • aremaronny

      January 6, 2015 at 1:17 pm

      Sampai di Sydney tanggal 1 April mbak Rika. Untuk lebih pastinya coba teliti tiket penerbangannya, biasanya disitu dicantumkan tanggal dan ketibaan menurut waktu setempat.

       
  13. Herry Tan

    July 12, 2016 at 2:08 pm

    Wkt mbak tinggal d yha sydney tidak ada apply membership ya?’
    Bknnya dpt diskon kalo jd member?

     
    • Vicky Kurniawan

      July 17, 2016 at 6:54 pm

      Waktu itu saya nggak aplly member karena jarang banget nginep di YHA. Tapi setelah menginap dikasih voucher diskon kalau menginap di jaringan YHA lagi

       
  14. Paket Wisata Dieng

    November 15, 2016 at 11:27 am

    makasih kak informasinya sangat membantu

     
  15. estykartikarini

    January 11, 2017 at 11:20 am

    Haloo again mba vic. Lama2 nyelam ke blog mba ini buat galau krn smua negara di kemas dn dieksekusi dgn baik oleh mba vicky (terima kasi banyak pun kyknya ga cukup utk informasi yg disajikan dan waktu yg diluangkan utk berbagi pengalaman. 1 pertanyaan mba negara mana yg masuk katagori (wajib dikunjungi) oleh stiap org yg memiliki kesempatan utk melancong?

     
    • Vicky Kurniawan

      January 11, 2017 at 8:39 pm

      Ha ha ha pertanyaannya susah, karena semua orang memiliki kesenangan dan preferensi tersendiri. Karena saya suka sesuatu yang berbau kuno maka bila ditanya negara mana yang wajib kunjung ? Jepang lah yang akan melintas di pikiran saya 🙂 .

       
  16. Helda

    June 14, 2017 at 4:08 am

    Mba vic… salam kenal ya mba, seneng bgt baca blog nya mba, jd berasa ikutan jalan di sana juga, hehehe
    Mba vic ak mau nanya nih, kalo dr sydney airport biar transport ke kota nya murah, kan harus jalan kaki keluar dr bandara kan ya, rute tersebut berlaku sebaliknya ga mba, kalo dr kota ke airport sydNey.

     
    • Vicky Kurniawan

      June 15, 2017 at 8:56 pm

      He he he iya mbak, soalnya pada saat masuk bandara semua bis dan kereta kena overcharged. Tapi itu kan info dulu mbak, coba cari info info sekarang mungkin udah berubah dan nggak usah jalan jauh seperti itu lagi.

       
  17. Riniyori

    December 8, 2017 at 9:42 pm

    Mbak mau tanya hostelnya bisa utk msk nasi/telor/masakan ringan2 nda ?

     
    • Vicky Kurniawan

      December 12, 2017 at 5:57 pm

      Bisa banget. Masakan berat juga bisa.

       
  18. Renny Agusvina

    May 21, 2018 at 1:58 am

    Mba.. ya ampun, keren banget informasinya, details. Saya insyaa Alloh berangkat ke Sydney dan Melbourne Agustus besok. Kira-kira makanan yang ngga boleh masuk kesana apa saja ya? Secara saya mau pergi sama bocah-bocah, pasti banyak cemilan dan susu yang harus dibekal.
    Terima kasih sebelumnya 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      July 21, 2018 at 5:37 pm

      Halo mbak Agustina, ati ati pokoknya kalau bawa makanan ke Australia. Kalau mbak ragu, mending di declare aja nggak apa apa. Nanti kalau nggak boleh masuk ya udah diiklaskan aja. Biasanya yang nggak boleh adalah produk susu, buah dan sayur. Info lengkap tentang daftar barang barang yang harus dideclare bisa dilihat disini http://www.agriculture.gov.au/travelling/arriving-in-australia

       

Leave a comment